Pada saat ini, banyak CIO dan IT manager yang ingin mengubah peran teknologi informasi (TI) di tempat kerjanya, dari sekadar supporting menjadi enabler bisnis. TI tidak bisa lagi berada di balik layar, tetapi harus menjadi garda terdepan dalam strategi memaksimalkan pemasukan dan kinerja perusahaan.
Di sisi lain, para CIO dan IT manager ini dihadapkan dengan keterbatasan anggaran TI dari tahun ke tahun. Mereka ditantang menekan biaya dan meningkatkan efisiensi, namun tetap mampu menghadirkan infrastruktur yang gesit, andal, dan siap menyokong aneka inisiatif bisnis.
Sebuah survei pada tahun 2009 mengungkapkan bahwa dua per tiga dari rata-rata anggaran TI habis digunakan untuk urusan operasional dan perawatan. Hanya sepertiganya yang dialokasikan untuk inisiatif teknologi. Hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan masih menggunakan infrastruktur tradisional dengan komponen terpisah-pisah, seperti server, storage, dan network. Walhasil, kebutuhan waktu, biaya, dan sumber daya manusia untuk mengelolanya pun membengkak.
Oleh karena itu, sudah saatnya pemimpin TI membebaskan diri dari segala kerumitan pengelolaan dan perawatan infrastruktur TI. Caranya, dengan memilih solusi infrastruktur yang terintegrasi dan tepat guna dalam mengatasi berbagai tantangan di era bisnis modern dan kompetitif seperti sekarang.
Menjawab kebutuhan itu, Hewlett Packard Enterprise (HPE) menawarkan solusi infrastruktur terintegrasi berupa Hyper-Converged System. Secara singkat, solusi ini menggabungkan beragam sistem terpisah ke dalam satu mesin/appliance yang telah melalui prakonfigurasi sesuai permintaan pelanggan. Semua pemanfaatan resource diatur oleh software, atau istilah populernya: software-defined. Storage-controller pada solusi ini juga berbentuk software alias virtual storage appliance (VSA) yang bisa dijalankan pada virtual machine (VM). Fungsinya serupa SAN atau NAS dalam wujud software.
Apa saja kelebihan Hyper-Converged System? Karena tidak menggunakan storage controller secara hardware alias tidak menggunakan SAN, biaya dapat ditekan. Selain itu, solusi ini lebih mudah dikonfigurasi agar mampu menjalankan beban kerja baru yang berbeda dengan baik, cukup dengan mengubah software.
Jika dibandingkan dengan infrastruktur TI tradisional, solusi Hyper-Converged tentunya juga akan menawarkan manajemen yang lebih simpel lewat satu pane, time to deploy yang lebih cepat, support yang lebih bagus, dan upgrade yang lebih mudah. Selain itu, mesin terintegrasi seperti ini pastinya bakal menghemat ruang, kabel, daya listrik, dan kapasitas pendingin yang diperlukan.
Tak lupa, bagi perusahaan yang ingin memulai migrasi menuju cloud, Hyper-Converged System adalah pilihan yang tepat karena sifatnya yang cloud-ready dan implementasinya bisa selesai dalam hitungan menit saja.
Saat ini, portofolio HPE Hyper-Converged System terdiri dari dua varian.
Pertama, Hyper-Converged 380 yang ditujukan untuk penggunaan virtualisasi, cloud computing, dan virtualized desktop infrastructure (VDI). Di dalamnya, terdapat kombinasi server HPE ProLiant DL380, software virtualisasi VMware, dan software manajemen HPE. Varian ini ideal bagi pelanggan UKM serta perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang dan lini bisnis.
Kedua, Hyper-Converged 250 yang ditujukan untuk kebutuhan sistem virtualisasi server dan desktop yang sederhana, gesit, dan dapat diandalkan. Di dalamnya, terdapat kombinasi server HPE Apollo dan layanan data HPE StoreVirtual serta mendukung software virtualisasi VMware dan Microsoft. Varian ini ideal bagi bisnis skala menengah, enterprise, dan penyedia layanan IaaS.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang solusi infrastruktur Hyper-Converged System dari HPE, Anda dapat menghubungi partner resmi HPE di Indonesia, yaitu Mastersystem.
Mastersystem merupakan salah satu perusahaan terdepan di Indonesia di bidang system integration untuk infrastruktur, solusi bisnis, dan layanan TI. Berpengalaman lebih dari 25 tahun, Mastersystem melayani berbagai pelanggan di tanah air lewat kantor di Jakarta dan Surabaya.
Misi Mastersystem adalah memberi nilai lebih kepada pelanggan dan mendukung bisnis dengan teknologi, solusi, dan layanan inovatif. Untuk itu, Mastersystem telah menerapkan proses bisnis sesuai standar ISO 20000-1:2011 demi menjamin kualitas layanan, kelengkapan dokumentasi, dan kepuasan pelanggan.
Informasi lengkap mengenai Mastersystem dan solusi HPE Hyper-Converged System dapat dilihat di www.hpe-mastersystem.com
Download e-book
Melalui e-book ini, Anda dapat menemukan kenapa IT sekarang sudah beralih ke Composable Infrastructure.